Gambar 1. Es teh
Ada beberapa jenis zat, dari yang ukurannya besar sampai yang ukurannya
sangat kecil. Seperti gambar es teh diatas, es teh tersebut terdiri atas es
batu (zat padat), air (zat cair) dan embun atau uap (zat gas). Di alam ini tidak
hanya terdapat satu jenis zat saja melainkan berbagai macam zat.
Bagaimanakah sifat‐sifat zat tersebut ?
Tujuan Pembelajaran
􀂃 Memahami pengertian zat
􀂃 Mendefinisikan gaya tarik
antar partikel berbagai wujud zat melalui
penalaran
􀂃 Membedakan kohesi, adhesi
dan kapilaritas pada zat cair
BAB I
Wujud Zat dan Kelarutannya 2
Coba amati benda‐benda yang ada di sekitarmu! Kelompokkan
benda‐benda yang kamu jumpai tersebut, berdasarkan sifat zat yang dimilikinya!
Kemungkinan kamu akan menjumpai buku, pensil, penghapus, es, air, minyak
goreng, lilin, dan sebagainya. Apakah bendabenda yang kamu temukan memerlukan
wadah atau tempat? Bagaimana bila benda‐benda yang kamu temukan tidak dimasukkan
ke dalam wadah? Apa yang terjadi? Tentu benda‐benda yang
bersifat cair akan
tumpah dan membasahi lantai. Bagaimana dengan pensil yang dijatuhkan
ke lantai? Kamu dapat menjawab pertanyaan ini setelah mempelajari modul ini.
Tujuan :
Menyelidiki beberapa sifat benda yang berwujud padat, cair dan gas
Alat dan Bahan :
Cangkir air, gelas, penggaris, spidol, balok kayu, balon, gelas
ukur dan air
Langkah kerja :
1.
Gunakan gelas ukur
untuk mengukur air sebanyak 50 ml. Tuangkan 50 ml air itu ke dalam gelas.
Bagaimanakah bentuk air setelah kamu menuangkannya ke dalam gelas? Dengan menggunakan
spidol, buatlah tanda batas air pada gelas itu.
2.
Tuangkan air itu ke
dalam cangkir. Bagaimanakah bentuk air stelah kamu menuangkan air ke dalam
cangkir? Dengan menggunakan spidol, buatlah tanda batas air. Sekarang ukurlah volume
air itu. Apakah volume air itu telah berubah?
3.
Perhatikan balok padat.
Bagaimanakah bentuk balok itu? Ukurlah panjang, lebar dan tingginya. Letakkan
balok itu ke dalam gelas kosong. Berubahkah bentuk balok itu? Catatlah hasil pengukuranmu
dan pengamatanmu terhadap balok padat itu.
4.
Tiuplah balon setengah
penuh, dan ikatlah ujungnya sehingga udara tidak dapat keluar. Bagaimanakah
bentuk udara di dalam balon itu? Secara pelan‐pelan
tekanlah balon itu. Apakah kamu dapat mengubah bentuk udara?
Pertanyaan
1. Bentuk apa yang dihasilkan oleh udara setelah kamu isikan pada
balon?
………………………………………………………………………………………...............
.......................................................................................................................................
................................................
2. Dapatkah kamu mengisi balon dengan balok padat? Mengapa?
Bagaimana kalau diisi dengan air?
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
..................................................
3. Tuliskan lima jenis benda padat, cair dan gas yang sering kamu
jumpai?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………
A. PENGERTIAN ZAT
atau zat adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati
ruang (mempunyai volume). Segala benda yang ada di alam semesta termasuk kita
sendiri, merupakan materi. Semua zat mempunyai massa, menempati ruang dan dapat
berada dalam wujud yang berbeda. Pada dasarnya ada tiga wujud zat yaitu padat,
cair dan gas. Wujud dari suatu zat tergantung pada suhunya. Senyawa H2O pada
suhu kamar berupa air (wujudnya cair), pada suhu rendah berupa es (wujudnya
padat) dan pada suhu tinggi berubah menjadi uap (wujudnya gas). Setiap wujud
zat mempunyai sifat‐sifat khusus yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasikan zat tersebut
sebagaimana yang akan kamu pelajari.
Wujud materi ada tiga, yaitu padat, cair dan gas. Perbedaan ketiga
wujud materi itu terletak pada struktur atau susunan partikelnya.
Gambar 2.
Air (zat cair) dapat berubah
wujud menjadi es (zat padat) dan uap air
(zat gas).
Sumber : (http://www.langitberita.com/wp-content/uploads/2011/07/iceberg_1.jpg)
B. WUJUD ZAT
PADAT
Bolpoin, pensil, spidol dan batuan termasuk zat padat. Setiap zat
padat mempunyai bentuk dan volume yang tetap. Contohnya pensilmu akan berbentuk
sama saat sedang kamu pegang atau saat kamu masukkan ke dalam gelas. Hal ini dikarenakan
tidak ada tekanan yang dapat memampatkan pensilmu sehingga pensilmu tidak akan
berubah bentuk dan volumenya juga tetap. Apakah yang menjadi penyebab zat padat
mempunyai bentuk dan volume tetap? Zat padat tersusun atas partikel‐partikel yang teratur dan mempunyai jarak antar partikel yang
sangat rapat. Gaya tarik menarik antarpartikel zat padat sangat kuat. Hal ini
menyebabkan partikel tidak dapat bergerak secara bebas untuk berpindah tempat.
Keadaan ini menyebabkan zat padat dapat mempertahankan bentuk dan volumenya sehingga
zat padat selalu mempunyai bentuk dan volume yang tetap
Susunan Partikel Zat
Padat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy1DdIip_oy1ajlrv4GeZeopsCKsPZpL-kmTpeVkIajoZlHy4cjYJJDm10B-GtoXcPRgoYH02t2ngz6hqqmKCfqbSZRtpIFRgRUHf51_x9tGymNgc0iAckIH7LH2xAupfKkwESv98HSJU/s1600/zat+padat.png
CAIR
Jika kamu memanaskan es batu di dalam gelas, maka es itu segera berubah
menjadi cair, dan bentuknya akan menyesuaikan seperti bentuk gelasnya. Walaupun
demikian, seperti halnya zat padat, zat cair tidak dapat dimampatkan sehingga
volumenya menjadi lebih kecil. Jika kamu menekan ke bawah satu liter air dengan
tanganmu, volumenya akan tetap satu liter. Zat cair bersifat mudah mengalir,
mempunyai bentuk sama seperti bentuk wadahnya dan volumenya selalu tetap. Berbeda
dengan zat padat, zat cair mempunyai susunan partikel yang kurang teratur dan
kurang rapat dibandingkan susunan partikel pada zat padat. Hal inilah yang
menyebabkan partikel‐partikel dapat bergerak bebas untuk
berpindah tempat. Akan tetapi, partikel‐partikel
penyusun zat cair tidak dapat memisahkan diri dari kelompoknya. Keadaan
ini menyebabkan volume zat cair selalu tetap, walaupun bentuknya selalu berubah
mengikuti tempatnya
Gambar 4 Susunan Partikel Zat Cair
Sumber:http://dsofina.files.wordpress.
com/2011/01/a‐2.jpg
http://3.bp.blogspot.com/-
GAS
Kamu mungkin pernah meniup balon, memompa ke dalam bola voli
ataupun ban sepeda dan memperhatikan bahwa udara mengambil bentuk sama dengan
bentuk benda itu. Gas dapat memuai atau menyusut mengisi ruang yang tersedia
dan dapat dimampatkan ke tempat yang lebih kecil. Gas mempunyai bentuk dan
volume yang tidak tetap. zat gas, jarak antarpartikel sangat berjauhan sehingga
gaya tarikmenarik antarpartikel sangat lemah. Partikelpartikel ini bergerak
sangat bebas dan cepat dalam wadahnya. Hal ini menyebabkan zat gas tidak dapat
mempertahankan bentuk dan volumenya sehingga bentuk dan volume zat gas selalu
berubah mengikuti ruang yang ditempatinya
Gambar 5 Susunan Partikel Zat Gas
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRtyJBkR_et2ymWFV8eYJO6mvQUVQQXICh8mYD9sUELevsWzzmRvj_VHqIzn-R52iTDdn_b0ML2TDTiJyOt8tttwYiAXZV82BbSIrm2t87Lu1M89MK4j2rgeB0y1Opf43gG3ARIsrmAic/s1600/1.jpg
Sifat khusus pada zat cair
Kohesi, Adhesi Dan Meniskus
Perhatikan pada saat ibu menuangkan air kedalam sebuah panci. Kamu
dapat melihat air akan bergelombang sebentar kemudian tenang dan permukaannya
rata. Kamu juga akan melihat ada beberapa tetes air yang melekat pada pinggir
panci. Bagaimana hal itu terjadi? Dari teori partikel sebagai penyusun benda,
terdapat gaya tarik menarik antarpartikel yang akan mempertahankan bentuk. Pada
air, gaya tarik menarik yang dimiliki kecil sehingga air mudah berubah
bentuknya apabila diganggu, tetapi sebelum gangguan hilang air akan kembali ke
bentuk semula. Pada tepi panci akan akan terlihat ada butiran air yang
menempel. Ternyata partikel air juga sanggup untuk melakukan gaya tarik menarik
dengan partikel pada benda lain. Di antara partikel‐partikel yang sejenis dan yang tidak sejenis dapat terjadi gaya
tarik‐menarik antar partikel. Gaya tarik menarik antarpartikel yang
sejenis dinamakan kohesi, sedangkan gaya tarikmenarik antarpartikel yang
tidak sejenis dinamakan adhesi. Pernahkah kamu mengamati permukaan raksa
di dalam termometer? Permukaan raksa pada termometer jika kamu amati dengan
cermat akan terlihat tidak datar, tetapi sedikit melengkung pada bagian raksa
yang menempel pada kaca, Kelengkungan permukaan zat cair dalam sebuah tabung
kaca ini dinamakan meniskus. Meniskus ada dua macam, yaitu meniskus
cekung dan meniskus cembung.
C. SIFAT KHUSUS PADA ZAT CAIR
Gambar 6 adhesi dan kohesi
Kapilaritas
Tumbuhan dapat hidup karena akar dapat menyerap sari makanan dan air
dalam tanah, ketika ibu memasak dengan menggunakan kompor minyak, minyak naik
ke sumbu. Bagaimana air dapat naik ke akar kemudian ke batang? Bagaimana pula
minyak dapat naik ke sumbu? Meniskus cekung terjadi apabila gaya kohesi zat cair lebih kecil dari pada gaya
adhesi zat cair dengan dinding tempatnya. Meniskus
cembung terjadi apabila gaya kohesi zat cair
lebih besar dari pada gaya adhesi zat cair dengan dinding tempatnya.
Gambar 7 kapilaritas
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuloGjGxM8Xiam1OEV5yTJ0ZQZ8pHhgA4kyOR6i1che5quOO3mzVMIdAEjXUt95T_5Q3c2nNR3-ICRITm6ZkmQKDxDSuhRrbdunvERzCQR0ToAUVt-gUXFC-GaOJIhCh70KJ89qeAVpX2-/s1600/kapilaritas+pada+pipa+kapiler.bmp
Dua tabung masing‐masing diisi dengan air biasa dan tabung
satunya diisi air raksa. Kemudian sebuah pipa berdiameter kecil yang hampa
udara dicelupkan. Untuk zat cair yg membasahi dinding (air), permukaannya naik,
sedangkan untuk zat cair yang tidak membasahi dinding (air raksa), permukaan
turun. Berarti air dan air raksa memiliki kemampuan untuk naik atau turun dalam
pipa kapiler. Gejala tersebut dinamakan kapilaritas Dari pengertian
kapilaritas, berarti contoh pristiwa naiknya air ke akar dan naiknya minyak ke
sumbu kompor dapat disimpulkan sebagai berikut.
a.
Kompor minyak tanah
mempunyai kompor yang terbuat dari benang yang berfungsi sebagai pipa kapiler.
Zat cair bersifat membasahi benang sehingga minyak akan naik ke atas.
b.
Pohon akan menghisap air
dari dalam tanah melalui akar‐akar halusnya yang berfungsi sebagai
pipa kapiler. Dengan cara demikian pohon dapat bertahan hidup.
Tegangan permukaan
Ada satu sifat lagi yang dimiliki zat cair, yaitu tegangan
permukaan. Pernahkah kamu memperhatikan nyamuk yang berada di atas air? Mengapa
hal tersebut dapat terjadi? Hal ini dikarenakan adanya tegangan pada permukaan
air. Untuk mengetahui hal tersebut, lakukan kegiatan dalam
percobaan 2.
Kapilaritas
adalah gejala naik atau turunnya permukaan zat cair dalam suatu pipa sempit
(pipa kepiler)
Tujuan
: Membuktikan tegangan permukaan pada zat cair
Alat
dan bahan : Gelas, air, silet dan jarum
Langkah
kerja :
1. Isilah
gelas dengan air dan letakkan di meja.
2. Masukkan
silet ke dalam gelas dan perhatikan apa yang terjadi pada silet tersebut
3. Ulangi
lagi langkah pertama, tetapi kali ini masukkan jarum ke dalam gelas yang berisi
air tadi.
Dari
hasil kegiatanmu, dapat kamu simpulkan bahwa air memilki sifat mempertahankan
luas permukaannya karena adanya gaya kohesi air. Sifat mempertahankan permukaan
tersebut dinamakan tegangan permukaan. Silet memiliki luas permukaan lebih
besar dibandingkan
luas
permukaan jarum, sehingga silet dapat mengambang di permukaan air.
Isilah
pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!
1.
Sebutkan dan jelaskan gejala kapilaritas di sekitarmu!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2.
Apa yang dimaksud dengan kohesi dan adhesi? Apa hubungannya dengan meniskus?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Rangkuman
1.
Zat adalah segala
sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
2.
Zat padat, cair dan gas
memiliki sifat yang berbeda. Zat padat memiliki bentuk dan volume yang tetap
dan gaya tarik antar partikelnya sangat kuat. Zat cair memiliki bentuk yang
selalu berubah sesuai tempatnya, volumenya tetap dan gaya tarik antar
partikelnya lemah. Sedangkan gas memiliki bentuk dan volume yang selalu berubah
sesuai tempatnya dan gaya tarik antar partikelnya sangat lemah.
3.
Susunan molekul‐molekul zat padat sangat rapat sehingga gaya tarik menariknya
sangat kuat, susunan molekul zat cair renggang sehingga gaya tarik
antarmolekulnya lemah, sedangkan pada molekul zat gas susunan antar molekulnya sangat
renggang sehingga gaya tarik antar molekulnya sangat lemah.
4.
Gaya tarikmenarik
antarpartikel yang sejenis dinamakan kohesi, sedangkan gaya tarik‐menarik antarpartikel yang tidak sejenis dinamakan adhesi.
5.
Meniskus cekung terjadi
apabila gaya kohesi zat cair lebih kecil dari pada gaya adhesi zat cair dengan
dinding tempatnya. Meniskus cembung terjadi apabila gaya kohesi zat cair lebih besar
dari pada gaya adhesi zat cair dengan dinding tempatnya.
6.
Kapilaritas adalah
gejala naik atau turunnya permukaan zat cair dalam suatu pipa sempit (pipa
kepiler)
7.
Tegangan permukaan
adalah sifat mempertahankan luas permukaan zat cair karena adanya gaya kohesi
zat cair.
UJI KEMAMPUAN 1
Umpan balik dan tindak lanjut
Cocokkanlah jawabanmu dengan kunci jawaban uji kemampuan yang
terdapat pada bagian belakang modul ini.
Hitunglah jawaban benar dan kemudian gunakan rumus di bawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaanmu terhadap materi pada subtema ini.
Tingkat penguasaan = x 100%
Arti tingkat penguasaan yang kamu capai:
90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = sedang
< 69% = kurang
Jika tingkat penguasaanmu mencapai ≥ 70%, maka kamu dapat
melanjutkan aktivitas belajar berikutnya. Namun, jika tingkat penguasaanmu
≤70%, maka kamu harus mengulang
aktivitas belajar ini, terutama pada bagian yang belum kamu kuasai.
BAB II
SIFAT ZAT
Gambar 8. kapal berkarat
Dalam kehidupan sehari‐hari kita selalu berhubungan dengan
bendabenda. Kalau kita cermati benda‐benda tersebut banyak yang mengalami perubahan.
Air jika direbus akan berubah menjadi uap dan jika didinginkan akan berubah
menjadi es. Kertas jika dibakar akan berubah menjadi abu. Besi jika dibiarkan
di udara akan berkarat. Perhatikan gambar di atas. Mengapa kapal yang terbuat
dari besi dapat berkarat? Perubahan sifat apakah yang terjadi pada besi
sehingga dapat
mengalami perkaratan? Nah, untuk lebih jelasnya ikuti penjelasan
pada kegiatan belajar berikut!
Tujuan pembelajaran
o Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia
o Menentukan titik didih, titikleleh dan titik beku suatu zat
o Menyebutkan faktor‐faktor yang mempengaruhi kelarutan zat
o Memahami perubahan zat dengan cara mengamati dan menafsirkan hasil
pengamatan
A. SIFAT ZAT
Benda‐benda disekitar kita adalah materi atau zat. Setiap materi atau
zat mempunyai sifat‐sifat tertentu, sehingga dapat ditangkap oleh panca indera kita,
ataupun dapat dibedakan berdasarkan sifatnya tersebut. Sifat suatu zat
dibedakan menjadi dua yaitu sifat ekstensif dan sifat intensif.
1.
Sifat Ekstensif
Sifat ekstensif merupakan sifat zat yang bergantung pada jumlah
atau ukuran materi. Contohnya bola dalam jumlah banyak akan menempati ruang
lebih banyak dibandingkan dengan jumlah bola yang sedikit.
2.
Sifat Intensif
Sifat intensif merupakan sifat zat yang tidak tergantung pada
jumlah maupun ukuran materi, misalnya massa, volume, berat dan panjang.
Contohnya air pada keadaan standar membeku pada suhu 0°C,
tidak tergantung pada banyak atau sedikitnya jumlah air. Sifat intensif
dibedakan menjadi dua yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
a)
Sifat Fisika
Zat memiliki ciri khas
masing‐masing. Ciri khas zat yang dapat diamati
tanpa mengubah zat‐zat penyusun materi tersebut, yang dinamakan sifat fisika. Sifat‐sifat suatu benda, antara lain:
1.
Warna, setiap benda memiliki warna yang berbeda‐beda. Warna yang dimiliki suatu benda
merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain.
Misalnya, susu berwarna putih, karbon berwarna hitam, paku berwarna kelabu
pudar dan lain‐lain.
2.
Bau dan rasa, berhubungan dengan gas atau uap yang dikeluarkan oleh sutu zat
dan juga dengan komposisi zat yang terandung.
3.
Kekerasan, kekerasan suatu zat menunjukkan tingkat permukaan zat padat
untuk bertahan.
4.
Kerapatan atau massa
jenis, pernahkan kamu perhatikan saat orang
belajar berenang? Tentu ada yang menggunakan bantuan lain misalnya: ban atau
pelampung. Mengapa saat ban itu digunakan orang tersebut tidak tenggelam tetapi
terapung? Untuk dapat menjawab pertanyaan lakukan percobaan berikut.
5.
Titik lebur dan titik
beku, titik beku pada dasarnya sama dengan titik lebur. Titik beku
adalah suhu ketika suatu zat membeku. Perbedaan antara titik lebur dan titik
beku hanya terletak pada peristiwa perubahan wujud saja. Titik lebur terjadi
ketika zat berubah dari padat menjadi cair, sedangkan titik beku terjadi ketika
zat berubah dari cair menjadi padat. Pada sebagian besar benda, titik lebur dan
titik beku biasanya sama.
6.
Titik didih. Suhu cat cair pada waktu mendidih disebut titik didih. Titik
didih normal (juga disebut titik didih atmosperis) dari sebuah cairan merupakan
kasus istimewa dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosphere di permukaan
laut, 1 atmosphere. Pada suhu ini, tekanan uap cairan bisa mengatasi tekanan
atmospher dan membentuk gelombang di dalam massa cair. Pada saat ini (per 1982)
Standar Titik Didih yang ditetapkan oleh IUPAC (International Union of Pure and
Applied Chemistry) adalah suhu dimana pendidihan terjadi pada tekanan 1 bar.
Pada tekanan dan temperatur udara standar (76cmHg, 25°C)
titik didih air sebesar 100°C.
7.
Daya hantar listrik, benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Daya
hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya.
Misalnya, tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah lampu. Akibat
yang kamu amati adalah lampu dapat menyala. Daya hantar listrik merupakan sifat
fisika.
8.
Kemagnetan, berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua
yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang
dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan non magnetik adalah benda yang tidak
dapat ditarik oleh magnet. Misalnya, terdapat campuran antra serbuk besi dan
pasir. Pemisahan campuran tersebut agar besi ditarik oleh magnet. Perbedaan fisika
seperti ketertarikan suatu benda pada sebuah magnet dapat digunakan untuk
memisahkan campuran suatu zat dalam campuran.
b)
Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat
suatu zat yang dapat diamati jika terjadi perubahan atau pembentukan suatu zat
atau materi baru. Sifat kimia suatu zat tidak mudah diamati karena berhubungan
dengan reaksi zat tersebut dengan zat lain untuk membentuk zat baru. Sifat
kimia suatu zat, antara lain adalah mudah berkarat, tingkat keasaman (pH),
bereaksi dengan panas, beracunnya suatu zat dan mudah terbakar.
1.
Mudah terbakar, pernahkan kamu memperhatikan mengapa di stasiun pengisian bahan
bakar terdapat larangan “DILARANG MEROKOK”? Peringatan ini bertujuan untuk
mengingatkan kepada kosumen bahwa, bensin termasuk zat yang mudah terbakar.
Dengan mengetahui sifat dari bahan‐bahan yang mudah terbakar, kita akan
dapat menggunakannya secara aman.
2.
Busuk dan asam, akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman,
dapat mengakibatkan makanan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi
asam.
3.
Berkarat, reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda
tersebut berkarat. Berkarat merupakan sifat kimia, sebab terjadi reaksi yang menghasilkan
zat jenis baru.
4.
Mudah meledak, interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat
mudah meledak, seperti: kalium, uranium, dan natrium.
5.
Racun, terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara
lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida, dan rodentisida. Zat
beracun tersebut digunakan untuk membasmi hama, baik serangga maupun tikus
B.
PERUBAHAN ZAT
Setiap zat memiliki sifat
yang berbeda. Hal ini telah kamu pelajari melalui percobaan sebelumnya. Suatu
zat ketika dipanaskan maka kemungkinannya akan mengalami kenaikan suhu,
perubahan wujud. Setiap zat dapat berubah dari wujud satu ke wujud yang lain.
Jika kayu dibakar, maka kayu akan berubah menjadi arang. Pada contoh yang lain,
bila air didinginkan sampai suhu 0°C, maka air akan membeku.
Begitu juga bila air dipanaskan, maka air akan membentuk uap air atau gas. Peristiwa
kayu menjadi arang, dan air menjadi es maupun gas disebut perubah zat atau
materi. Perubahan suatu zat
dibedakan menjadi dua yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia:
Gambar 9. Kayu di bakar
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR4moVK39QUstx6-Cy0D3j2qcq4ZlYElPDgnETKEWT9FHMZ8bho1ZbfiQZIA1oybGo7HazLOwtUTuaXlwFuHj92LlWx5gczXKiAePIJ7IpcDjVmV5Fw8wWhz69HLpB76Da1AfF6EiR4GE/s1600/Kayu+yang+Dibakar.jpg
1.
Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan suatu zat yang tidak disertai
terbentuknya suatu zat baru. Perubahan fisika merupakan perubahan yang bersifat
sementara. Pada perubahan fisika, komposisi zat tidak berubah (tetap), yang
berubah hanyalah wujud saja. Es yang mencair merupakan salah satu contoh
perubahan wujud zat, yaitu dari wujud padat berubah menjadi wujud cair. Baik
dalam wujud padat maupun dalam wujud cair, zat yang menyusuannya tidak berubah,
yaitu air. Perubahan fisika zat meliputi, menguap, mengembun, mencair, membeku,
menyublim, deposisi.
Tabel pengamatan
Jangan
memadamkan kebakaran minyak dengan air
Air tidak
boleh digunakan untuk kebakaran yang melibatkan minyak atau lemak, karena air
justru dapat memperluas kebakaran. Hasil ini disebabkan massa jenis minyak
sehingga ketika digunakan untuk memadamkan minyak yang sedang terbakar, posisi
air selalu berada di bawah permukaan minyak yang terbakar.
Beberapa
perubahan fisika zat yaitu sebagai berikut:
·
Membeku, peristiwa perubahan
wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.
·
Mencair, peristiwa perubahan
wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi
panas.
·
Menguap, peristiwa perubahan
wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.
·
Mengembun, peristiwa
perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan
energi panas
·
Menyublim, peristiwa
perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan
energi panas.
·
Deposisi atau mengkristal,
peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas.
2.
Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan suatu
zat atau materi baru. Perubahan kimia adalah perubahan yang bersifat kekal.
Pada perubahan kimia, komposisi (susunan) zat‐zat yang menyusun zat
akan mengalami perubahan, sehingga komposisi zat penyusun zat awal akan berbeda
dengan komposisi zat penyusun materi akhir. Sebagai contoh, kayu ketika dibakar
akan berubah menjadi arang. Zat‐zat yang menyusun kayu berbeda dengan
zat‐zat yang menyusun arang. Perubahan kimia sering juga disebut
sebagai reaksi kimia. Proses‐proses perubahan kimia antara lain:
a.
pembakaran, contohnya kertas
dibakar menjadi abu
b.
pembusukan, contohnya bahan
makanan yang menjadi busuk tidak akan kembali ke bentuknya semula
c.
karat atau korosi, contohnya
bermacam‐macam logam mengalami perkaratan.
Ciri‐ciri yang menyertai
perubahan kimia:
Dalam perubahan kimia (reaksi kimia) biasanya disertai dengan ciri‐ciri sebagai berikut:
a.
terjadinya perubahan warna
Buah tomat yang belum masak
berwarna hijau, buah ini akan berubah warna menjadi merah saat sudah masak.
Perubahan warna ini menunjukkan adanya perubahan komposisi zat dalam buah tomat
yang masih muda dengan buah tomat yang sudah masak.
b.
terjadinya perubahan suhu
Jika larutan asam klorida
dalam tabung reaksi ditambahkan larutan natrium hidroklorida, maka suhu
campuran akan naik, yang ditandai dengan tabung tersebut akan menjadi hangat.
c.
timbulnya gas
Jika sebutir telur kita
rendam di dalam gelas berisi cuka, maka akan timbul gelembung‐gelembung gas. Timbulnya gelembung gas ini menunjukkan terjadinya
perubahan kimia yang terjadi pada telur dan cuka.
d.
terjadi endapan
Larutan timbel (II) sulfat
direaksikan dengan kalium iodida akan dihasilkan endapan kuning timbel (III)
iodide.
Rangkuman
1.
Sifat zat berupa sifat
ekstensif dan sifat intensif.
2.
Sifat ekstensif merupakan
sifat zat yang tergantung pada jumlah atau ukuran zat.
3.
Sifat intensif merupakan
sifat zat yang tidak tergantung pada jumlah zat atau ukuran zat.
4.
Sifat intensif dibedakan
menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
5.
Sifat fisika suatu zat
adalah sifat yang ada hubungannya dengan perubahan fisis zat tersebut dan tidak
ada hubungannya dengan pembentukan zat baru.
6.
Sifat kimia suatu zat adalah
sifat yang menunjukkan kemampuan zat tersebut untuk melakukan reaksi kimia dan
membentuk zat baru.
7.
Sifat fisika zat diantaranya adalah, warna,
rasa dan bau, kerapatan, titik didih, titik leleh, titik beku, daya hantar, kelarutan,
kemagnetan dan kekerasan.
8.
Sifat kimia zat diantaranya
adalah mudah terbakar, busuk dan asam, berkarat, mudah meledak dan beracun.
9.
Perubahan fisika adalah
perubahan suatu materi yang tidak disertai terbentuknya suatu materi baru.
Perubahan fisika meliputi menguap, mencair, membeku, menyublim, deposisi dan
mengembun.
10. Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat atau materi
baru. Ciri‐ciri perubahan kimia meliputi terjadinya perubahan warna,
perubahan suhu, timbulnya gas, atau terbentuknya endapan.
0 komentar:
Posting Komentar