Selasa, 15 April 2014
















Gambar 8. kapal berkarat


Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIX1_eXQI2iFDNNL_5uwj2jrDj50SZH0HxO7UMVKhpPG3M-Nqb8zFCTv1e8yvhSmu9fS5wZ4LwRun9omHC6WINnkW-ADHhR786GvrAubcdy5sLEvM6FRZdNKjMfA9TKKMSfvUyzb0HjkU/s1600/korosi+kapal+baja.jpg


Dalam kehidupan sehari‐hari kita selalu berhubungan dengan bendabenda. Kalau kita cermati benda‐benda tersebut banyak yang mengalami perubahan. Air jika direbus akan berubah menjadi uap dan jika didinginkan akan berubah menjadi es. Kertas jika dibakar akan berubah menjadi abu. Besi jika dibiarkan di udara akan berkarat. Perhatikan gambar di atas. Mengapa kapal yang terbuat dari besi dapat berkarat? Perubahan sifat apakah yang terjadi pada besi sehingga dapat


mengalami perkaratan? Nah, untuk lebih jelasnya ikuti penjelasan pada kegiatan belajar berikut!


Tujuan pembelajaran


o Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia


o Menentukan titik didih, titikleleh dan titik beku suatu zat


o Menyebutkan faktor‐faktor yang mempengaruhi kelarutan zat


o Memahami perubahan zat dengan cara mengamati dan menafsirkan hasil pengamatan


A. SIFAT ZAT


Benda‐benda disekitar kita adalah materi atau zat. Setiap materi atau zat mempunyai sifat‐sifat tertentu, sehingga dapat ditangkap oleh panca indera kita, ataupun dapat dibedakan berdasarkan sifatnya tersebut. Sifat suatu zat dibedakan menjadi dua yaitu sifat ekstensif dan sifat intensif.


1. Sifat Ekstensif


Sifat ekstensif merupakan sifat zat yang bergantung pada jumlah atau ukuran materi. Contohnya bola dalam jumlah banyak akan menempati ruang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah bola yang sedikit.


2. Sifat Intensif


Sifat intensif merupakan sifat zat yang tidak tergantung pada jumlah maupun ukuran materi, misalnya massa, volume, berat dan panjang. Contohnya air pada keadaan standar membeku pada suhu 0°C, tidak tergantung pada banyak atau sedikitnya jumlah air. Sifat intensif dibedakan menjadi dua yaitu sifat fisika dan sifat kimia.


a) Sifat Fisika


Zat memiliki ciri khas masing‐masing. Ciri khas zat yang dapat diamati tanpa mengubah zat‐zat penyusun materi tersebut, yang dinamakan sifat fisika. Sifat‐sifat suatu benda, antara lain:


1. Warna, setiap benda memiliki warna yang berbeda‐beda. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misalnya, susu berwarna putih, karbon berwarna hitam, paku berwarna kelabu pudar dan lain‐lain.


2. Bau dan rasa, berhubungan dengan gas atau uap yang dikeluarkan oleh sutu zat dan juga dengan komposisi zat yang terandung.


3. Kekerasan, kekerasan suatu zat menunjukkan tingkat permukaan zat padat untuk bertahan.


4. Kerapatan atau massa jenis, pernahkan kamu perhatikan saat orang belajar berenang? Tentu ada yang menggunakan bantuan lain misalnya: ban atau pelampung. Mengapa saat ban itu digunakan orang tersebut tidak tenggelam tetapi terapung? Untuk dapat menjawab pertanyaan lakukan percobaan berikut.


5. Titik lebur dan titik beku, titik beku pada dasarnya sama dengan titik lebur. Titik beku adalah suhu ketika suatu zat membeku. Perbedaan antara titik lebur dan titik beku hanya terletak pada peristiwa perubahan wujud saja. Titik lebur terjadi ketika zat berubah dari padat menjadi cair, sedangkan titik beku terjadi ketika zat berubah dari cair menjadi padat. Pada sebagian besar benda, titik lebur dan titik beku biasanya sama.


6. Titik didih. Suhu cat cair pada waktu mendidih disebut titik didih. Titik didih normal (juga disebut titik didih atmosperis) dari sebuah cairan merupakan kasus istimewa dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosphere di permukaan laut, 1 atmosphere. Pada suhu ini, tekanan uap cairan bisa mengatasi tekanan atmospher dan membentuk gelombang di dalam massa cair. Pada saat ini (per 1982) Standar Titik Didih yang ditetapkan oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) adalah suhu dimana pendidihan terjadi pada tekanan 1 bar. Pada tekanan dan temperatur udara standar (76cmHg, 25°C) titik didih air sebesar 100°C.


7. Daya hantar listrik, benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misalnya, tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang kamu amati adalah lampu dapat menyala. Daya hantar listrik merupakan sifat fisika.


8. Kemagnetan, berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Misalnya, terdapat campuran antra serbuk besi dan pasir. Pemisahan campuran tersebut agar besi ditarik oleh magnet. Perbedaan fisika seperti ketertarikan suatu benda pada sebuah magnet dapat digunakan untuk memisahkan campuran suatu zat dalam campuran.


b) Sifat Kimia


Sifat kimia adalah sifat suatu zat yang dapat diamati jika terjadi perubahan atau pembentukan suatu zat atau materi baru. Sifat kimia suatu zat tidak mudah diamati karena berhubungan dengan reaksi zat tersebut dengan zat lain untuk membentuk zat baru. Sifat kimia suatu zat, antara lain adalah mudah berkarat, tingkat keasaman (pH), bereaksi dengan panas, beracunnya suatu zat dan mudah terbakar.


1. Mudah terbakar, pernahkan kamu memperhatikan mengapa di stasiun pengisian bahan bakar terdapat larangan “DILARANG MEROKOK”? Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan kepada kosumen bahwa, bensin termasuk zat yang mudah terbakar. Dengan mengetahui sifat dari bahan‐bahan yang mudah terbakar, kita akan dapat menggunakannya secara aman.


2. Busuk dan asam, akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman, dapat mengakibatkan makanan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam.


3. Berkarat, reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda tersebut berkarat. Berkarat merupakan sifat kimia, sebab terjadi reaksi yang menghasilkan zat jenis baru.


4. Mudah meledak, interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat mudah meledak, seperti: kalium, uranium, dan natrium.


5. Racun, terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida, dan rodentisida. Zat beracun tersebut digunakan untuk membasmi hama, baik serangga maupun tikus


B. PERUBAHAN ZAT


Setiap zat memiliki sifat yang berbeda. Hal ini telah kamu pelajari melalui percobaan sebelumnya. Suatu zat ketika dipanaskan maka kemungkinannya akan mengalami kenaikan suhu, perubahan wujud. Setiap zat dapat berubah dari wujud satu ke wujud yang lain. Jika kayu dibakar, maka kayu akan berubah menjadi arang. Pada contoh yang lain, bila air didinginkan sampai suhu 0°C, maka air akan membeku. Begitu juga bila air dipanaskan, maka air akan membentuk uap air atau gas. Peristiwa kayu menjadi arang, dan air menjadi es maupun gas disebut perubah zat atau materi. Perubahan suatu zat dibedakan menjadi dua yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia:






1. Perubahan Fisika


Perubahan fisika adalah perubahan suatu zat yang tidak disertai terbentuknya suatu zat baru. Perubahan fisika merupakan perubahan yang bersifat sementara. Pada perubahan fisika, komposisi zat tidak berubah (tetap), yang berubah hanyalah wujud saja. Es yang mencair merupakan salah satu contoh perubahan wujud zat, yaitu dari wujud padat berubah menjadi wujud cair. Baik dalam wujud padat maupun dalam wujud cair, zat yang menyusuannya tidak berubah, yaitu air. Perubahan fisika zat meliputi, menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, deposisi.











Jangan memadamkan kebakaran minyak dengan air


Air tidak boleh digunakan untuk kebakaran yang melibatkan minyak atau lemak, karena air justru dapat memperluas kebakaran. Hasil ini disebabkan massa jenis minyak sehingga ketika digunakan untuk memadamkan minyak yang sedang terbakar, posisi air selalu berada di bawah permukaan minyak yang terbakar.


Beberapa perubahan fisika zat yaitu sebagai berikut:


· Membeku, peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.


· Mencair, peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.


· Menguap, peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.


· Mengembun, peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas


· Menyublim, peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.


· Deposisi atau mengkristal, peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.


2. Perubahan Kimia


Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan suatu zat atau materi baru. Perubahan kimia adalah perubahan yang bersifat kekal. Pada perubahan kimia, komposisi (susunan) zat‐zat yang menyusun zat akan mengalami perubahan, sehingga komposisi zat penyusun zat awal akan berbeda dengan komposisi zat penyusun materi akhir. Sebagai contoh, kayu ketika dibakar akan berubah menjadi arang. Zat‐zat yang menyusun kayu berbeda dengan zat‐zat yang menyusun arang. Perubahan kimia sering juga disebut sebagai reaksi kimia. Proses‐proses perubahan kimia antara lain:


a. pembakaran, contohnya kertas dibakar menjadi abu


b. pembusukan, contohnya bahan makanan yang menjadi busuk tidak akan kembali ke bentuknya semula


c. karat atau korosi, contohnya bermacam‐macam logam mengalami perkaratan.






Ciri‐ciri yang menyertai perubahan kimia:


Dalam perubahan kimia (reaksi kimia) biasanya disertai dengan ciri‐ciri sebagai berikut:


a. terjadinya perubahan warna


Buah tomat yang belum masak berwarna hijau, buah ini akan berubah warna menjadi merah saat sudah masak. Perubahan warna ini menunjukkan adanya perubahan komposisi zat dalam buah tomat yang masih muda dengan buah tomat yang sudah masak.


b. terjadinya perubahan suhu


Jika larutan asam klorida dalam tabung reaksi ditambahkan larutan natrium hidroklorida, maka suhu campuran akan naik, yang ditandai dengan tabung tersebut akan menjadi hangat.


c. timbulnya gas


Jika sebutir telur kita rendam di dalam gelas berisi cuka, maka akan timbul gelembung‐gelembung gas. Timbulnya gelembung gas ini menunjukkan terjadinya perubahan kimia yang terjadi pada telur dan cuka.


d. terjadi endapan


Larutan timbel (II) sulfat direaksikan dengan kalium iodida akan dihasilkan endapan kuning timbel (III) iodide.


Rangkuman


1. Sifat zat berupa sifat ekstensif dan sifat intensif.


2. Sifat ekstensif merupakan sifat zat yang tergantung pada jumlah atau ukuran zat.


3. Sifat intensif merupakan sifat zat yang tidak tergantung pada jumlah zat atau ukuran zat.


4. Sifat intensif dibedakan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.


5. Sifat fisika suatu zat adalah sifat yang ada hubungannya dengan perubahan fisis zat tersebut dan tidak ada hubungannya dengan pembentukan zat baru.


6. Sifat kimia suatu zat adalah sifat yang menunjukkan kemampuan zat tersebut untuk melakukan reaksi kimia dan membentuk zat baru.


7. Sifat fisika zat diantaranya adalah, warna, rasa dan bau, kerapatan, titik didih, titik leleh, titik beku, daya hantar, kelarutan, kemagnetan dan kekerasan.


8. Sifat kimia zat diantaranya adalah mudah terbakar, busuk dan asam, berkarat, mudah meledak dan beracun.


9. Perubahan fisika adalah perubahan suatu materi yang tidak disertai terbentuknya suatu materi baru. Perubahan fisika meliputi menguap, mencair, membeku, menyublim, deposisi dan mengembun.


10. Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat atau materi baru. Ciri‐ciri perubahan kimia meliputi terjadinya perubahan warna, perubahan suhu, timbulnya gas, atau terbentuknya endapan.

0 komentar:

Posting Komentar