Senin, 28 April 2014

untuk memperdalam materi tentang Wujud dan Sifat Zat, siswa VII B wajib mengerjakan soal-soal yang ada di Quizstar. sebelum mengerjakan soal-soal yang telah tersedia, silahkan login terlebih dahulu dengan mengisikan Username sesuai nama siswa berikut ini.


Last Name
Fisrt name
Username
Password
Aisyah
Purnama
aisyah4859721
7B001
Anisyah
Fatihah
anisyah4859717
7B001
Fatimah
Azzahra
fatimah4859718
7B001
Kahfi
Rinjani
kahfi4859723
7B001
khadijah
Mutmainnah
khadijah4859720
7B001
Kibtiyah
maryani
khibtiyah4859725
7B001
Maria
Anggraini
maria4859719
7B001
Maryam
Sekar arum
maryam4859722
7B001
Syifa
Nur laila
syifa4859724
7B001
 

kemudian silahkan kunjungi halaman ini  untuk segera mengisi lembar Evaluasi siswa http://quizstar.4teachers.org/indexs.jsp
selamat mengerjakan soal dengan baik dan jujur :-D

Selasa, 15 April 2014
















Gambar 8. kapal berkarat


Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIX1_eXQI2iFDNNL_5uwj2jrDj50SZH0HxO7UMVKhpPG3M-Nqb8zFCTv1e8yvhSmu9fS5wZ4LwRun9omHC6WINnkW-ADHhR786GvrAubcdy5sLEvM6FRZdNKjMfA9TKKMSfvUyzb0HjkU/s1600/korosi+kapal+baja.jpg


Dalam kehidupan sehari‐hari kita selalu berhubungan dengan bendabenda. Kalau kita cermati benda‐benda tersebut banyak yang mengalami perubahan. Air jika direbus akan berubah menjadi uap dan jika didinginkan akan berubah menjadi es. Kertas jika dibakar akan berubah menjadi abu. Besi jika dibiarkan di udara akan berkarat. Perhatikan gambar di atas. Mengapa kapal yang terbuat dari besi dapat berkarat? Perubahan sifat apakah yang terjadi pada besi sehingga dapat


mengalami perkaratan? Nah, untuk lebih jelasnya ikuti penjelasan pada kegiatan belajar berikut!


Tujuan pembelajaran


o Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia


o Menentukan titik didih, titikleleh dan titik beku suatu zat


o Menyebutkan faktor‐faktor yang mempengaruhi kelarutan zat


o Memahami perubahan zat dengan cara mengamati dan menafsirkan hasil pengamatan


A. SIFAT ZAT


Benda‐benda disekitar kita adalah materi atau zat. Setiap materi atau zat mempunyai sifat‐sifat tertentu, sehingga dapat ditangkap oleh panca indera kita, ataupun dapat dibedakan berdasarkan sifatnya tersebut. Sifat suatu zat dibedakan menjadi dua yaitu sifat ekstensif dan sifat intensif.


1. Sifat Ekstensif


Sifat ekstensif merupakan sifat zat yang bergantung pada jumlah atau ukuran materi. Contohnya bola dalam jumlah banyak akan menempati ruang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah bola yang sedikit.


2. Sifat Intensif


Sifat intensif merupakan sifat zat yang tidak tergantung pada jumlah maupun ukuran materi, misalnya massa, volume, berat dan panjang. Contohnya air pada keadaan standar membeku pada suhu 0°C, tidak tergantung pada banyak atau sedikitnya jumlah air. Sifat intensif dibedakan menjadi dua yaitu sifat fisika dan sifat kimia.


a) Sifat Fisika


Zat memiliki ciri khas masing‐masing. Ciri khas zat yang dapat diamati tanpa mengubah zat‐zat penyusun materi tersebut, yang dinamakan sifat fisika. Sifat‐sifat suatu benda, antara lain:


1. Warna, setiap benda memiliki warna yang berbeda‐beda. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misalnya, susu berwarna putih, karbon berwarna hitam, paku berwarna kelabu pudar dan lain‐lain.


2. Bau dan rasa, berhubungan dengan gas atau uap yang dikeluarkan oleh sutu zat dan juga dengan komposisi zat yang terandung.


3. Kekerasan, kekerasan suatu zat menunjukkan tingkat permukaan zat padat untuk bertahan.


4. Kerapatan atau massa jenis, pernahkan kamu perhatikan saat orang belajar berenang? Tentu ada yang menggunakan bantuan lain misalnya: ban atau pelampung. Mengapa saat ban itu digunakan orang tersebut tidak tenggelam tetapi terapung? Untuk dapat menjawab pertanyaan lakukan percobaan berikut.


5. Titik lebur dan titik beku, titik beku pada dasarnya sama dengan titik lebur. Titik beku adalah suhu ketika suatu zat membeku. Perbedaan antara titik lebur dan titik beku hanya terletak pada peristiwa perubahan wujud saja. Titik lebur terjadi ketika zat berubah dari padat menjadi cair, sedangkan titik beku terjadi ketika zat berubah dari cair menjadi padat. Pada sebagian besar benda, titik lebur dan titik beku biasanya sama.


6. Titik didih. Suhu cat cair pada waktu mendidih disebut titik didih. Titik didih normal (juga disebut titik didih atmosperis) dari sebuah cairan merupakan kasus istimewa dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosphere di permukaan laut, 1 atmosphere. Pada suhu ini, tekanan uap cairan bisa mengatasi tekanan atmospher dan membentuk gelombang di dalam massa cair. Pada saat ini (per 1982) Standar Titik Didih yang ditetapkan oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) adalah suhu dimana pendidihan terjadi pada tekanan 1 bar. Pada tekanan dan temperatur udara standar (76cmHg, 25°C) titik didih air sebesar 100°C.


7. Daya hantar listrik, benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misalnya, tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang kamu amati adalah lampu dapat menyala. Daya hantar listrik merupakan sifat fisika.


8. Kemagnetan, berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Misalnya, terdapat campuran antra serbuk besi dan pasir. Pemisahan campuran tersebut agar besi ditarik oleh magnet. Perbedaan fisika seperti ketertarikan suatu benda pada sebuah magnet dapat digunakan untuk memisahkan campuran suatu zat dalam campuran.


b) Sifat Kimia


Sifat kimia adalah sifat suatu zat yang dapat diamati jika terjadi perubahan atau pembentukan suatu zat atau materi baru. Sifat kimia suatu zat tidak mudah diamati karena berhubungan dengan reaksi zat tersebut dengan zat lain untuk membentuk zat baru. Sifat kimia suatu zat, antara lain adalah mudah berkarat, tingkat keasaman (pH), bereaksi dengan panas, beracunnya suatu zat dan mudah terbakar.


1. Mudah terbakar, pernahkan kamu memperhatikan mengapa di stasiun pengisian bahan bakar terdapat larangan “DILARANG MEROKOK”? Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan kepada kosumen bahwa, bensin termasuk zat yang mudah terbakar. Dengan mengetahui sifat dari bahan‐bahan yang mudah terbakar, kita akan dapat menggunakannya secara aman.


2. Busuk dan asam, akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman, dapat mengakibatkan makanan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam.


3. Berkarat, reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda tersebut berkarat. Berkarat merupakan sifat kimia, sebab terjadi reaksi yang menghasilkan zat jenis baru.


4. Mudah meledak, interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat mudah meledak, seperti: kalium, uranium, dan natrium.


5. Racun, terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida, dan rodentisida. Zat beracun tersebut digunakan untuk membasmi hama, baik serangga maupun tikus


B. PERUBAHAN ZAT


Setiap zat memiliki sifat yang berbeda. Hal ini telah kamu pelajari melalui percobaan sebelumnya. Suatu zat ketika dipanaskan maka kemungkinannya akan mengalami kenaikan suhu, perubahan wujud. Setiap zat dapat berubah dari wujud satu ke wujud yang lain. Jika kayu dibakar, maka kayu akan berubah menjadi arang. Pada contoh yang lain, bila air didinginkan sampai suhu 0°C, maka air akan membeku. Begitu juga bila air dipanaskan, maka air akan membentuk uap air atau gas. Peristiwa kayu menjadi arang, dan air menjadi es maupun gas disebut perubah zat atau materi. Perubahan suatu zat dibedakan menjadi dua yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia:






1. Perubahan Fisika


Perubahan fisika adalah perubahan suatu zat yang tidak disertai terbentuknya suatu zat baru. Perubahan fisika merupakan perubahan yang bersifat sementara. Pada perubahan fisika, komposisi zat tidak berubah (tetap), yang berubah hanyalah wujud saja. Es yang mencair merupakan salah satu contoh perubahan wujud zat, yaitu dari wujud padat berubah menjadi wujud cair. Baik dalam wujud padat maupun dalam wujud cair, zat yang menyusuannya tidak berubah, yaitu air. Perubahan fisika zat meliputi, menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, deposisi.











Jangan memadamkan kebakaran minyak dengan air


Air tidak boleh digunakan untuk kebakaran yang melibatkan minyak atau lemak, karena air justru dapat memperluas kebakaran. Hasil ini disebabkan massa jenis minyak sehingga ketika digunakan untuk memadamkan minyak yang sedang terbakar, posisi air selalu berada di bawah permukaan minyak yang terbakar.


Beberapa perubahan fisika zat yaitu sebagai berikut:


· Membeku, peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.


· Mencair, peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.


· Menguap, peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.


· Mengembun, peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas


· Menyublim, peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.


· Deposisi atau mengkristal, peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.


2. Perubahan Kimia


Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan suatu zat atau materi baru. Perubahan kimia adalah perubahan yang bersifat kekal. Pada perubahan kimia, komposisi (susunan) zat‐zat yang menyusun zat akan mengalami perubahan, sehingga komposisi zat penyusun zat awal akan berbeda dengan komposisi zat penyusun materi akhir. Sebagai contoh, kayu ketika dibakar akan berubah menjadi arang. Zat‐zat yang menyusun kayu berbeda dengan zat‐zat yang menyusun arang. Perubahan kimia sering juga disebut sebagai reaksi kimia. Proses‐proses perubahan kimia antara lain:


a. pembakaran, contohnya kertas dibakar menjadi abu


b. pembusukan, contohnya bahan makanan yang menjadi busuk tidak akan kembali ke bentuknya semula


c. karat atau korosi, contohnya bermacam‐macam logam mengalami perkaratan.






Ciri‐ciri yang menyertai perubahan kimia:


Dalam perubahan kimia (reaksi kimia) biasanya disertai dengan ciri‐ciri sebagai berikut:


a. terjadinya perubahan warna


Buah tomat yang belum masak berwarna hijau, buah ini akan berubah warna menjadi merah saat sudah masak. Perubahan warna ini menunjukkan adanya perubahan komposisi zat dalam buah tomat yang masih muda dengan buah tomat yang sudah masak.


b. terjadinya perubahan suhu


Jika larutan asam klorida dalam tabung reaksi ditambahkan larutan natrium hidroklorida, maka suhu campuran akan naik, yang ditandai dengan tabung tersebut akan menjadi hangat.


c. timbulnya gas


Jika sebutir telur kita rendam di dalam gelas berisi cuka, maka akan timbul gelembung‐gelembung gas. Timbulnya gelembung gas ini menunjukkan terjadinya perubahan kimia yang terjadi pada telur dan cuka.


d. terjadi endapan


Larutan timbel (II) sulfat direaksikan dengan kalium iodida akan dihasilkan endapan kuning timbel (III) iodide.


Rangkuman


1. Sifat zat berupa sifat ekstensif dan sifat intensif.


2. Sifat ekstensif merupakan sifat zat yang tergantung pada jumlah atau ukuran zat.


3. Sifat intensif merupakan sifat zat yang tidak tergantung pada jumlah zat atau ukuran zat.


4. Sifat intensif dibedakan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.


5. Sifat fisika suatu zat adalah sifat yang ada hubungannya dengan perubahan fisis zat tersebut dan tidak ada hubungannya dengan pembentukan zat baru.


6. Sifat kimia suatu zat adalah sifat yang menunjukkan kemampuan zat tersebut untuk melakukan reaksi kimia dan membentuk zat baru.


7. Sifat fisika zat diantaranya adalah, warna, rasa dan bau, kerapatan, titik didih, titik leleh, titik beku, daya hantar, kelarutan, kemagnetan dan kekerasan.


8. Sifat kimia zat diantaranya adalah mudah terbakar, busuk dan asam, berkarat, mudah meledak dan beracun.


9. Perubahan fisika adalah perubahan suatu materi yang tidak disertai terbentuknya suatu materi baru. Perubahan fisika meliputi menguap, mencair, membeku, menyublim, deposisi dan mengembun.


10. Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat atau materi baru. Ciri‐ciri perubahan kimia meliputi terjadinya perubahan warna, perubahan suhu, timbulnya gas, atau terbentuknya endapan.


Gambar 1. Es teh
Ada beberapa jenis zat, dari yang ukurannya besar sampai yang ukurannya sangat kecil. Seperti gambar es teh diatas, es teh tersebut terdiri atas es batu (zat padat), air (zat cair) dan embun atau uap (zat gas). Di alam ini tidak hanya terdapat satu jenis zat saja melainkan berbagai macam zat.
Bagaimanakah sifatsifat zat tersebut ?
Tujuan Pembelajaran
1.      Memahami pengertian zat
2.      Mendefinisikan gaya tarik antar partikel berbagai wujud zat melalui penalaran
3.      Membedakan kohesi, adhesi dan kapilaritas pada zat cair
BAB I
Wujud Zat
Coba amati bendabenda yang ada di sekitarmu! Kelompokkan bendabenda yang kamu jumpai tersebut, berdasarkan sifat zat yang dimilikinya! Kemungkinan kamu akan menjumpai buku, pensil, penghapus, es, air, minyak goreng, lilin, dan sebagainya. Apakah bendabenda yang kamu temukan memerlukan wadah atau tempat? Bagaimana bila bendabenda yang kamu temukan tidak dimasukkan ke dalam wadah? Apa yang terjadi? Tentu bendabenda yang bersifat cair akan
tumpah dan membasahi lantai. Bagaimana dengan pensil yang dijatuhkan ke lantai? Kamu dapat menjawab pertanyaan ini setelah mempelajari modul ini.
Tujuan :
Menyelidiki beberapa sifat benda yang berwujud padat, cair dan gas
Alat dan Bahan :
Cangkir air, gelas, penggaris, spidol, balok kayu, balon, gelas ukur dan air
Langkah kerja :
1.      Gunakan gelas ukur untuk mengukur air sebanyak 50 ml. Tuangkan 50 ml air itu ke dalam gelas. Bagaimanakah bentuk air setelah kamu menuangkannya ke dalam gelas? Dengan menggunakan spidol, buatlah tanda batas air pada gelas itu.
2.      Tuangkan air itu ke dalam cangkir. Bagaimanakah bentuk air stelah kamu menuangkan air ke dalam cangkir? Dengan menggunakan spidol, buatlah tanda batas air. Sekarang ukurlah volume air itu. Apakah volume air itu telah berubah?
3.      Perhatikan balok padat. Bagaimanakah bentuk balok itu? Ukurlah panjang, lebar dan tingginya. Letakkan balok itu ke dalam gelas kosong. Berubahkah bentuk balok itu? Catatlah hasil pengukuranmu dan pengamatanmu terhadap balok padat itu.
4.      Tiuplah balon setengah penuh, dan ikatlah ujungnya sehingga udara tidak dapat keluar. Bagaimanakah bentuk udara di dalam balon itu? Secara pelanpelan tekanlah balon itu. Apakah kamu dapat mengubah bentuk udara?
PERCOBAAN I
Hasil Pengamatan
Benda
wujud
bentuk
volume
air



balok



balon




Pertanyaan
1. Bentuk apa yang dihasilkan oleh udara setelah kamu isikan pada
balon?
………………………………………………………………………………………...............
.......................................................................................................................................
................................................
2. Dapatkah kamu mengisi balon dengan balok padat? Mengapa?
Bagaimana kalau diisi dengan air?
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
..................................................
3. Tuliskan lima jenis benda padat, cair dan gas yang sering kamu
jumpai?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………
A. PENGERTIAN ZAT
atau zat adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang (mempunyai volume). Segala benda yang ada di alam semesta termasuk kita sendiri, merupakan materi. Semua zat mempunyai massa, menempati ruang dan dapat berada dalam wujud yang berbeda. Pada dasarnya ada tiga wujud zat yaitu padat, cair dan gas. Wujud dari suatu zat tergantung pada suhunya. Senyawa H2O pada suhu kamar berupa air (wujudnya cair), pada suhu rendah berupa es (wujudnya padat) dan pada suhu tinggi berubah menjadi uap (wujudnya gas). Setiap wujud zat mempunyai sifatsifat khusus yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan zat tersebut
sebagaimana yang akan kamu pelajari.
Wujud materi ada tiga, yaitu padat, cair dan gas. Perbedaan ketiga wujud materi itu terletak pada struktur atau susunan partikelnya.

Gambar 2. Air (zat cair) dapat berubah
wujud menjadi es (zat padat) dan uap air
(zat gas).
Sumber : (http://www.langitberita.com/wp-content/uploads/2011/07/iceberg_1.jpg)

B. WUJUD ZAT
PADAT
Bolpoin, pensil, spidol dan batuan termasuk zat padat. Setiap zat padat mempunyai bentuk dan volume yang tetap. Contohnya pensilmu akan berbentuk sama saat sedang kamu pegang atau saat kamu masukkan ke dalam gelas. Hal ini dikarenakan tidak ada tekanan yang dapat memampatkan pensilmu sehingga pensilmu tidak akan berubah bentuk dan volumenya juga tetap. Apakah yang menjadi penyebab zat padat mempunyai bentuk dan volume tetap? Zat padat tersusun atas partikelpartikel yang teratur dan mempunyai jarak antar partikel yang sangat rapat. Gaya tarik menarik antarpartikel zat padat sangat kuat. Hal ini menyebabkan partikel tidak dapat bergerak secara bebas untuk berpindah tempat. Keadaan ini menyebabkan zat padat dapat mempertahankan bentuk dan volumenya sehingga zat padat selalu mempunyai bentuk dan volume yang tetap


Gambar 3 Susunan Partikel Zat Padat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy1DdIip_oy1ajlrv4GeZeopsCKsPZpL-kmTpeVkIajoZlHy4cjYJJDm10B-GtoXcPRgoYH02t2ngz6hqqmKCfqbSZRtpIFRgRUHf51_x9tGymNgc0iAckIH7LH2xAupfKkwESv98HSJU/s1600/zat+padat.png

CAIR
Jika kamu memanaskan es batu di dalam gelas, maka es itu segera berubah menjadi cair, dan bentuknya akan menyesuaikan seperti bentuk gelasnya. Walaupun demikian, seperti halnya zat padat, zat cair tidak dapat dimampatkan sehingga volumenya menjadi lebih kecil. Jika kamu menekan ke bawah satu liter air dengan tanganmu, volumenya akan tetap satu liter. Zat cair bersifat mudah mengalir, mempunyai bentuk sama seperti bentuk wadahnya dan volumenya selalu tetap. Berbeda dengan zat padat, zat cair mempunyai susunan partikel yang kurang teratur dan kurang rapat dibandingkan susunan partikel pada zat padat. Hal inilah yang menyebabkan partikelpartikel dapat bergerak bebas untuk berpindah tempat. Akan tetapi, partikelpartikel
penyusun zat cair tidak dapat memisahkan diri dari kelompoknya. Keadaan ini menyebabkan volume zat cair selalu tetap, walaupun bentuknya selalu berubah mengikuti tempatnya

Gambar 4 Susunan Partikel Zat Cair
Sumber:http://dsofina.files.wordpress.
com/2011/01/a2.jpg
http://3.bp.blogspot.com/-

GAS                                                   
Kamu mungkin pernah meniup balon, memompa ke dalam bola voli ataupun ban sepeda dan memperhatikan bahwa udara mengambil bentuk sama dengan bentuk benda itu. Gas dapat memuai atau menyusut mengisi ruang yang tersedia dan dapat dimampatkan ke tempat yang lebih kecil. Gas mempunyai bentuk dan volume yang tidak tetap. zat gas, jarak antarpartikel sangat berjauhan sehingga gaya tarikmenarik antarpartikel sangat lemah. Partikelpartikel ini bergerak sangat bebas dan cepat dalam wadahnya. Hal ini menyebabkan zat gas tidak dapat mempertahankan bentuk dan volumenya sehingga bentuk dan volume zat gas selalu berubah mengikuti ruang yang ditempatinya


Gambar 5 Susunan Partikel Zat Gas
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRtyJBkR_et2ymWFV8eYJO6mvQUVQQXICh8mYD9sUELevsWzzmRvj_VHqIzn-R52iTDdn_b0ML2TDTiJyOt8tttwYiAXZV82BbSIrm2t87Lu1M89MK4j2rgeB0y1Opf43gG3ARIsrmAic/s1600/1.jpg


Sifat khusus pada zat cair
Kohesi, Adhesi Dan Meniskus
Perhatikan pada saat ibu menuangkan air kedalam sebuah panci. Kamu dapat melihat air akan bergelombang sebentar kemudian tenang dan permukaannya rata. Kamu juga akan melihat ada beberapa tetes air yang melekat pada pinggir panci. Bagaimana hal itu terjadi? Dari teori partikel sebagai penyusun benda, terdapat gaya tarik menarik antarpartikel yang akan mempertahankan bentuk. Pada air, gaya tarik menarik yang dimiliki kecil sehingga air mudah berubah bentuknya apabila diganggu, tetapi sebelum gangguan hilang air akan kembali ke bentuk semula. Pada tepi panci akan akan terlihat ada butiran air yang menempel. Ternyata partikel air juga sanggup untuk melakukan gaya tarik menarik dengan partikel pada benda lain. Di antara partikelpartikel yang sejenis dan yang tidak sejenis dapat terjadi gaya tarikmenarik antar partikel. Gaya tarik menarik antarpartikel yang sejenis dinamakan kohesi, sedangkan gaya tarikmenarik antarpartikel yang tidak sejenis dinamakan adhesi. Pernahkah kamu mengamati permukaan raksa di dalam termometer? Permukaan raksa pada termometer jika kamu amati dengan cermat akan terlihat tidak datar, tetapi sedikit melengkung pada bagian raksa yang menempel pada kaca, Kelengkungan permukaan zat cair dalam sebuah tabung kaca ini dinamakan meniskus. Meniskus ada dua macam, yaitu meniskus cekung dan meniskus cembung.

C. SIFAT KHUSUS PADA ZAT CAIR
Gambar 6 adhesi dan kohesi
Kapilaritas
Tumbuhan dapat hidup karena akar dapat menyerap sari makanan dan air dalam tanah, ketika ibu memasak dengan menggunakan kompor minyak, minyak naik ke sumbu. Bagaimana air dapat naik ke akar kemudian ke batang? Bagaimana pula minyak dapat naik ke sumbu? Meniskus cekung terjadi apabila gaya kohesi zat cair lebih kecil dari pada gaya adhesi zat cair dengan dinding tempatnya. Meniskus cembung terjadi apabila gaya kohesi zat cair lebih besar dari pada gaya adhesi zat cair dengan dinding tempatnya.

Gambar 7 kapilaritas
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuloGjGxM8Xiam1OEV5yTJ0ZQZ8pHhgA4kyOR6i1che5quOO3mzVMIdAEjXUt95T_5Q3c2nNR3-ICRITm6ZkmQKDxDSuhRrbdunvERzCQR0ToAUVt-gUXFC-GaOJIhCh70KJ89qeAVpX2-/s1600/kapilaritas+pada+pipa+kapiler.bmp Dua tabung masingmasing diisi dengan air biasa dan tabung satunya diisi air raksa. Kemudian sebuah pipa berdiameter kecil yang hampa udara dicelupkan. Untuk zat cair yg membasahi dinding (air), permukaannya naik, sedangkan untuk zat cair yang tidak membasahi dinding (air raksa), permukaan turun. Berarti air dan air raksa memiliki kemampuan untuk naik atau turun dalam pipa kapiler. Gejala tersebut dinamakan kapilaritas Dari pengertian kapilaritas, berarti contoh pristiwa naiknya air ke akar dan naiknya minyak ke sumbu kompor dapat disimpulkan sebagai berikut.
a.       Kompor minyak tanah mempunyai kompor yang terbuat dari benang yang berfungsi sebagai pipa kapiler. Zat cair bersifat membasahi benang sehingga minyak akan naik ke atas.
b.      Pohon akan menghisap air dari dalam tanah melalui akarakar halusnya yang berfungsi sebagai pipa kapiler. Dengan cara demikian pohon dapat bertahan hidup.

Tegangan permukaan
Ada satu sifat lagi yang dimiliki zat cair, yaitu tegangan permukaan. Pernahkah kamu memperhatikan nyamuk yang berada di atas air? Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Hal ini dikarenakan adanya tegangan pada permukaan air. Untuk mengetahui hal tersebut, lakukan kegiatan dalam percobaan 2.
Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya permukaan zat cair dalam suatu pipa sempit (pipa kepiler)
Tujuan : Membuktikan tegangan permukaan pada zat cair
Alat dan bahan : Gelas, air, silet dan jarum
Langkah kerja :
1.      Isilah gelas dengan air dan letakkan di meja.
2.      Masukkan silet ke dalam gelas dan perhatikan apa yang terjadi pada silet tersebut
3.      Ulangi lagi langkah pertama, tetapi kali ini masukkan jarum ke dalam gelas yang berisi air tadi.

Table pengamatan
Benda
Peristiwa yang terjadi
Silet dalam air

Jarum dalam air


Dari hasil kegiatanmu, dapat kamu simpulkan bahwa air memilki sifat mempertahankan luas permukaannya karena adanya gaya kohesi air. Sifat mempertahankan permukaan tersebut dinamakan tegangan permukaan. Silet memiliki luas permukaan lebih besar dibandingkan
luas permukaan jarum, sehingga silet dapat mengambang di permukaan air.
Isilah pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!
1. Sebutkan dan jelaskan gejala kapilaritas di sekitarmu!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Apa yang dimaksud dengan kohesi dan adhesi? Apa hubungannya dengan meniskus?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Rangkuman
1.      Zat adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
2.      Zat padat, cair dan gas memiliki sifat yang berbeda. Zat padat memiliki bentuk dan volume yang tetap dan gaya tarik antar partikelnya sangat kuat. Zat cair memiliki bentuk yang selalu berubah sesuai tempatnya, volumenya tetap dan gaya tarik antar partikelnya lemah. Sedangkan gas memiliki bentuk dan volume yang selalu berubah sesuai tempatnya dan gaya tarik antar partikelnya sangat lemah.
3.      Susunan molekulmolekul zat padat sangat rapat sehingga gaya tarik menariknya sangat kuat, susunan molekul zat cair renggang sehingga gaya tarik antarmolekulnya lemah, sedangkan pada molekul zat gas susunan antar molekulnya sangat renggang sehingga gaya tarik antar molekulnya sangat lemah.
4.      Gaya tarikmenarik antarpartikel yang sejenis dinamakan kohesi, sedangkan gaya tarikmenarik antarpartikel yang tidak sejenis dinamakan adhesi.
5.      Meniskus cekung terjadi apabila gaya kohesi zat cair lebih kecil dari pada gaya adhesi zat cair dengan dinding tempatnya. Meniskus cembung terjadi apabila gaya kohesi zat cair lebih besar dari pada gaya adhesi zat cair dengan dinding tempatnya.
6.      Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya permukaan zat cair dalam suatu pipa sempit (pipa kepiler)
7.      Tegangan permukaan adalah sifat mempertahankan luas permukaan zat cair karena adanya gaya kohesi zat cair.

UJI KEMAMPUAN 1